Postingan

Seandainya temuku bukan lagi tentangmu

Jika aku bisa mengusir perasaan yang kupunya pada dirimu, sudah kuusir sejak dia berada dalam kandungan, kuusir dia dengan beribu kemungkinan yang tidak akan pernah menjadi kenyataan. Kuusir dia dengan kemustahilan yang menjadi angan-angan. Jika seandainya aku tidak menoleh kepadamu, jika seandainya aku tidak berbisik kepadamu, jika seandainya aku tidak menarikmu, jika seandainya aku menutup mata, kau pasti tidak ada dalam ingatku. Jika seluruh pikiran ini tidak penuh oleh ekspetasi-ekspetasi tentangmu, jika seluruh langkah ini tidak lagi mengejarmu, jika genggaman ini sepenuhnya bukan milik dekapanmu, jika seandainya seluruh rasa ini bisa pergi sendiri menemui tuannya, jika seluruh gertakan dan getaran ini bukan lagi perkara pertemuan yang sikat. Jika hanya jika kekasih....

Ujian Pertanggungjawaban

Ujian Pertanggungjawaban Bau amis dan anyir Menyeruak bercampur hembusan angin Puing puing bergelimang Orang orang hilang Mengais puing reruntuhan Berharap temukan sanak yang hilang Namun alam seakan mempermainkan Hanya ratapan dan kesedihan Hasil usaha dan pencapaian Sirna dalam semalam Tertimbun tanah dan bebatuan Apakah ini sebuah pertanggungjawaban Atau sebuah pengujian ?

INGIN

 Aku menginginkanmu dan meminta kau datang kembali,  aku menginginkanmu seperti harapan padi yang mendambakan hujan turun,  aku menginginkanmu untuk memelukku dalam dekapan udara malam,  aku menginginkanmu dalam bisik yang tersembunyi,  aku menginginkanmu bersama dengan deru kereta yang hilang berganti semi. 

Aku mencintaimu tepat ketika hujan turun

Aku mencintaimu tepat ketika hujan turun Langit kelabu, awan menghitam, dan hembusan angin yang mengacau mendorongku agar pergi bersamamu. Aku jatuh cinta kepadamu mewakili tiap tetes rintikan hujan yang memeluk diriku. Pun sukmamu sudah memelukku lebih dulu. Aku jatuh cinta kepadamu seiring percikan mata yang menyekat air hujan, perih dan dingin. Aku bersaksi kepada awan hitam dan tubuh kuyup bahwa mencintaimu tidak pernah sedingin ini. 

Sajak Tengah Malam 3

Sudah tiba ia tergeser oleh memori dan kenangan yang baru. Sebab, ia hilang dan menghilangkanku dalam satu hati yang lain. Kisah kita terbakar dan semakin didukung oleh teriakan angin diantara binatang malam. Kenangan manakah yang masih tersimpan utuh dalam diri kita? . Perputaran siang dan malam sudah setara dengan hitungan detik, begitu cepat dia berlalu, menggulung kisah kita dalam pilu. Sehingga sudah tidak berasa ia dan aku hangus dalam serpihan arang yang terbang bersama awan. . Kali ini, aku akan menyerahkan kisah kita kepada asap. Kepada asap yang bertugas sebagai kurir untuk mengirim rasa yang panas serta hangus dalam setiap hariku. . Jakarta, 14 April 2019

Sajak Tengah Malam 2

Tersisa sebongkah kenangan yang masih tersimpan rapat dalam loker kebahagian. . Dengan sengaja, menarikku agar terbuka dan terkenang kembali bersama air mata yang jatuh. Lalu aku menyadari kita yang dahulu pernah sedekat bumi dengan bulan, sekarang kita harus sejauh bumi dengan matahari. Kadangkala aku terlalu egois dengan mengkambing hitamkan jarak. Tanpa bisa melihat kondisi dan keadaanmu. . Kamu tahu, saat kenangan manis seseorang sudah ditarik paksa, maka saat itu juga ia dihampiri pikiran - pikiran negatif yang membunuh prasangka baik. . Sepekan , Dua Pekan, atau bahkan 3 Pekan. Menghilang atau ingin mengasingkan diri dari diriku seorang? Pertanyaan - pertanyaanku yang mengudara terbang bersama debu dalam pengapnya udara yang melintas. Berharap akan sampai pada tuannya yang dapat menjawab kegelisahan menjadi ketenangan . Jakarta, 7 April 2019

Sajak Tengah Malam 1

Sudah saatnya malam menggantikan siang. Cerita hiruk pikuk tersingkirkan oleh bisik - bisik dan bayangan yang berlalu lalang. . Dalam malam yang sepi kali ini, rindu mengudara tanpa pegangan yang ia sematkan. Mungkin ia terlalu percaya akan rindu yang sampai pada tuannya. Namun, ia kini hilang, rindu pun begitu, ia mengikuti arah angin membawanya pergi, membiarkan tubuhnya ditelurusi oleh angin malam yang menusuk. . Akhirnya ia pun hilang dan sirna, seperti diri ini yang sudah hilang akan tempatnya rindu, yang sudah berganti, diganti oleh perasaan datar berkelanjutan yang membuat diri ini tidak bisa membedakan apakah ia yang terukir dalam hati harus diperjuangkan atau diterbangkan? . Jakarta, 6 April 2019