Postingan

Puisi Senja

Gambar
Cr: Ika M.R Senja.... Di pantai Kuta Berjuta rasa berpadu gembira Tak bisa kuberpaling menatapmu Bagai pesona bidadari yg menarik sepasang mata Dengan pemanis angin sore Yang mendayu - dayu Membuatku seakan terbang Melayang layang Berimajinasi tentang dia seorang Yang selalu terngiang Saat senja menjelang  Senjaku jangan lah menghilang Aku masih terbuai dengan indahnya parasmu Yang membuat ku terlena  Senjaku kini mulai hilang Ditelan para awan  Dan munculnya rembulan pergi tak pamitan Tergantikan awan hitam Dan dinginnya udara malam  Pict by Instagram account : @imr.letters 

Tumbuh

Cr : Ika M.R Dulu.... Aku ingat sekali Bermain main di kampung halaman Senang rasanya bisa mengingat nya Dulu.... Aku bermain tanpa rasa jijik  Tanpa rasa takut kotor Yang penting senang rasanya Namun... Semua itu berangsur angsur berlalu Seiring berjalannya waktu Aku sudah berkembang sekarang Menjadi remaja menuju dewasa Menjadi perempuan yang berakhlak baik Dan dikenal dengan sosok yang murah hati Jujur .... Aku ingin Sangat ingin mengulang masa masa kecilku Bermain dengan teman teman Membawa arti tersendiri bagiku Tapi... Kita mulai dewasa  Mulai sibuk dengan urusan masing masing Tak saling berbincang seperti dahulu Seolah tak pernah terjadi Aku harus siap Harus siap Tahu betul Bahwa ini adalah waktunya

PUISI RINDU

RINDU Cr : Ika M.R Apa aku salah? Jikalau bilang rindu itu menyakitkan Apa aku salah? Jikalau bilang rindu itu egois Apa aku salah? Jikalau bilang rindu itu kejam Rindu telah sembunyikan kesabarannya Rindu telah tunjukkan egonya Rindu telah membuatku terlena Akan rasa yang sedari dulu di dalam dada Akan perjumpaan yg di dambakan Kenangan setahun yang lalu Seperti baru kemarin berlalu Canda tawa kita terngiang selalu Di lubuk hatiku Aku masih setia menunggumu Akankah kamu juga menunggu ku? Aku kamu Menahan semua rasa Menahan semua perasaan Menahan semua keinginan Berlalu lalang mencoba memutuskan Tapi tidak seperti kenyataan Ia masih tetap sama Kita masih tetap sama Dulu dan sekarang Di sini maupun di sana Tak ada bedanya Waktu akan menjawabnya Aku percaya padanya Rindu itu kesabaran kuncinya Kita akan bertemu nantinya Bersama ..... Selalu....

PUISI Malam, temani aku

Malam, temani aku Cr : Ika M.R Bulan, dengarkanlah curahan hatiku Bintang, temani aku di malam yg sendu ini Hujan, teruslah turun bersama air mata ini Malam ini kucurahkan semua kenanganku Semua tangisanku Memecah keheningan malam Melamunkan dirimu seorang 1 jam, 2 jam Tak kunjung bosan aku menceritakanmu Tentang tingkahmu dan Kekonyolanmu Kepada malam yg sunyi Tak cukup Malam ini tak cukup aku menceritakanmu Tentang mu Tak ada habisnya Apakah ini akan menjadi rutinitasku? Bercerita tentang kisah hidupku Kisah mu lebih tepatnya Terima kasih Kepada bintang Kepada rembulan Yang setia menemaniku di malam yg gelap Ah... Tak bisa berhenti aku menceritakanmu Angin malamlah yg mengundangku untuk terlelap di alam mimpi menyudahi cerita ini

PUISI Perjalanan

PERJALANAN Cr : Ika M.R Gelapnya malam Tak segelap hatiku Tak segelap pikiranku Aku, hanyalah sebuah kotoran yang tak berarti Menjadikanku hilang kendali dan manusia tak berarti Aku memang pantas dihina Pantas di cacimaki Atas tingkah dan kesalahan yang kubuat sendiri Namun, aku sadar Tak selamanya aku terbutakan oleh sinar kegelapan Sekaranglah saatnya Membenahi diri Memperbaiki diri Atas segala kemaksiatan diri ini Hanya kepada-Nya lah aku berserah diri Menjalankan segala perintah-Nya Menjauhi segala larangan-Nya Kini, tak sama seperti dulu Aku adalah aku sekarang Bukan aku dahulu Aku bukanlah manusia sempurna yang tak luput dari dosa Aku hanyalah manusia biasa Yang hanya bisa berharap kepada-Nya Kepada Allah Sang Maha Kuasa atas segalanya

PUISI Aliran Rasa

Aliran Rasa Cr : Ika M.R Butiran air menetes mengumpul, dan mengalir menuju hilir Larut, dan tercampur menjadi satu Dalam detak yang menggebu Sungguh, aku tak mengerti tentang kisahku Kisah yang kubuat dengan sepenuh hati, perjuangan, dan air mata Kisah hidupku Kisah cintaku Apakah akan berhenti di sini? Atau harus menyusuri setiap liku? Semakin kutunggu Semakin retak perasaanku Tertikam  oleh tingkahmu Hingga aku melupakkan kekuranganmu Apadaya... Air yang mengalir terhambat Oleh suatu penghalang Air itu tidak bisa mengalir dengan lancarnya Dengan leluasanya

WAWANCARA MANUSIA PATUNG DI KOTA TUA

Gambar
  Hai!! Kali ini saya akan membahas hasil wawancara bersama manusia patung yg berada di kota tua. Hal tersebut merupakan tugas Bahasa Indonesia yg dikerjakan secara berkelompok 5 orang. Berikut pertanyaan yang saya sampaikan kepada Narasumber alias Kakak Manusia Patung : 1. Maaf ,Permisi bapak, bolehkah bapak kami wawancarai sebentar ? 2. Dengan bapak siapa ? 3. Dengan bapak …. Apa pekerjaan bapak sebelum berprofesi menjadi manusia patung? 4. Sejak kapan bapak berprofesi sebagai manusia patung? 5. Apa alasan dan ide awal munculnya pemikiran bapak menjadi manusia patung? 6. Kenapa bapak memilih berperan menjadi patung dengan tokoh pahlawan …? 7. Darimana bapak belajar seni manusia patung ? 8. Berapa banyak uang   yg bapak keluarkan untuk alat make up, body painting dan sebagainya ? 9. Apakah bapak memasang tariff untuk berfoto? 10. Kira kira sebagai manusia patung, dalam sehari bapak bisa mendapatkan keuntungan berapa? 11. Pukul berapa bapak bia...