Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Cerita Akhir Senja

sore ini, dengan hati gundahnya, dia berlari dengan sedikit tertatih tatih menuju tempat yang dirasanya nyaman atau sepi, agar ia bisa menenangkan diri, dari konflik yang ia alami. menurutnya... rumah adalah rumah dengan artian pertama, yaitu sebagai tempat tinggal bukan berkumpul,  disaat saling mementingkan dalam sebuah anggota, dan saling memahami serta mengerti itulah artian yg sempat dia cari, bukan saling memaki atau menyalahkan. disaat suatu massalah yang kecil dan berimbas besar disitulah bencana datang, membawa anginnya, membawa puing puingnya agar segera  terhisap oleh  sang pemanggil. sore ini, jalanan ramai, seramai pikirannya yang berkecambuk dalam kalimat dan prosa serta hingar bingar yang ia lihat. mungkin ia harus mengingat satu hal, jagan pernah melupakan kata kata yang tertumpah dari mulutnya , ia harus belajar melupakan kehidupan  huinian yang ia biasa tinggali dan mencari  sesuatu yang baru . sampai kapan ia akan begini?

PUISI HUJAN

Hujan.... Turun dengan keroyokan Membuatnya jatuh dalam lamunan Dalam genangan kenangan Deraslah turun si buah awan Tak memandang lawan Dengan irama beriringan Melukiskan kenangan Hujan... Menggenangi rerumputan Membuatnya terambang Membuatnya tenggelam

Puisi Senja

Gambar
Cr: Ika M.R Senja.... Di pantai Kuta Berjuta rasa berpadu gembira Tak bisa kuberpaling menatapmu Bagai pesona bidadari yg menarik sepasang mata Dengan pemanis angin sore Yang mendayu - dayu Membuatku seakan terbang Melayang layang Berimajinasi tentang dia seorang Yang selalu terngiang Saat senja menjelang  Senjaku jangan lah menghilang Aku masih terbuai dengan indahnya parasmu Yang membuat ku terlena  Senjaku kini mulai hilang Ditelan para awan  Dan munculnya rembulan pergi tak pamitan Tergantikan awan hitam Dan dinginnya udara malam  Pict by Instagram account : @imr.letters 

Tumbuh

Cr : Ika M.R Dulu.... Aku ingat sekali Bermain main di kampung halaman Senang rasanya bisa mengingat nya Dulu.... Aku bermain tanpa rasa jijik  Tanpa rasa takut kotor Yang penting senang rasanya Namun... Semua itu berangsur angsur berlalu Seiring berjalannya waktu Aku sudah berkembang sekarang Menjadi remaja menuju dewasa Menjadi perempuan yang berakhlak baik Dan dikenal dengan sosok yang murah hati Jujur .... Aku ingin Sangat ingin mengulang masa masa kecilku Bermain dengan teman teman Membawa arti tersendiri bagiku Tapi... Kita mulai dewasa  Mulai sibuk dengan urusan masing masing Tak saling berbincang seperti dahulu Seolah tak pernah terjadi Aku harus siap Harus siap Tahu betul Bahwa ini adalah waktunya

PUISI RINDU

RINDU Cr : Ika M.R Apa aku salah? Jikalau bilang rindu itu menyakitkan Apa aku salah? Jikalau bilang rindu itu egois Apa aku salah? Jikalau bilang rindu itu kejam Rindu telah sembunyikan kesabarannya Rindu telah tunjukkan egonya Rindu telah membuatku terlena Akan rasa yang sedari dulu di dalam dada Akan perjumpaan yg di dambakan Kenangan setahun yang lalu Seperti baru kemarin berlalu Canda tawa kita terngiang selalu Di lubuk hatiku Aku masih setia menunggumu Akankah kamu juga menunggu ku? Aku kamu Menahan semua rasa Menahan semua perasaan Menahan semua keinginan Berlalu lalang mencoba memutuskan Tapi tidak seperti kenyataan Ia masih tetap sama Kita masih tetap sama Dulu dan sekarang Di sini maupun di sana Tak ada bedanya Waktu akan menjawabnya Aku percaya padanya Rindu itu kesabaran kuncinya Kita akan bertemu nantinya Bersama ..... Selalu....